INSIDEN BAYI DITERKAM SIAMANG

INSIDEN BAYI DI TERKAM SIAMANGI

INSIDEN BAYI DITERKAM SIAMANG - Aparat Polres Blitar Kota menyelidiki kasus balita diterkam monyet jenis siamang di Taman Rekreasi Kebonrojo. Polisi memeriksa sejumlah saksi termasuk penjaga taman kota.
Selain itu, polisi juga memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP). Garis polisi dipasang mengelilingi kandang siamang.

Petugas juga memasang pengumuman bertuliskan pengunjung dilarang masuk lokasi.
"Semalam kami memasang garis polisi di TKP. Beberapa saksi juga sudah kami mintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Minggu (2/7/2017).
Dikatakannya, hasil penyelidikan sementara, putusnya jempol balita karena adanya tarik menarik antara orangtua korban dan monyet.

Menurutnya, cengkeraman monyet cukup kuat di jari korban. Karena panik, orangtua menarik tubuh korban agar lepas dari cengkeraman monyet. Proses tarik menarik itu diduga yang menyebabkan jempol korban putus.

"Apalagi tulang balita masih belum terlalu kuat," ujarnya.
Heri mengatakan juga sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sesuai informasi, hewan di Taman Kebonrojo termasuk siamang milik BKSDA.
Menurutnya, BKSDA akan melakukan evaluasi penitipan hewan di Kebonrojo setelah ada peristiwa indsiden bayi diterkam siamang itu.

"Besok (Senin), kami akan berkumpul untuk membahas masalah ini. Termasuk dengan Pemkot dan BKSDA. Keputusannya setelah pertemuan," katanya.
Ia belum tahu apakah keputusan dari hasil pertemuan nanti hewan itu akan dikembalikan ke BKSDA atau tidak. Kalau dianggap membahayakan, ia akan merekomendasi hewan dikembalikan ke BKSDA.
"Sementara kami mengimbau agar orangtua lebih waspada saat mengajak anaknya melihat hewan di Kebonrojo," katanya.
Penjaga Taman Rekreasi Kebonrojo, Eko Mashuri (35) mengatakan kera siamang merupakan bantuan dari BKSDA. Siamang itu sudah dua tahunan berada di Kebonrojo. Menurutnya, hewan tersebut sebenarnya sudah jinak.

"Pengunjung sudah biasa memberikan makan hewan itu," katanya.
Menurutnya, kejadian balita yang diterkam Siamang murni keteledoran orangtua. Orangtua membiarkan balita itu berjalan di dekat kandang.
Posisi balita juga terlalu dekat dengan kandang monyet. Padahal, di kandang sudah dipasang papan pengumuman tidak boleh terlalu dekat dengan kandang.

"Tidak digigit, tidak bisa menggigit karena kandangnya rapat. Mungkin karena tarik menarik antara orangtua dan kera yang membuat jempol balita putus," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, suasana gembira liburan keluarga Khomad Muhjaidin (33) di Kebonrojo Kota Blitar berubah menjadi duka dan panik, Sabtu (1/7/2017).
Anak Khomad, Aisha Fatiya Azzahra yang masih berusia 21 bulan diterkam monyet yang ada di Kebonrojo.

Jempol atau ibu jari bagian kanan Aisha putus akibat ditarik oleh monyet. Kepala bagian belakang balita itu juga terluka.

Aisha sempat dirawat di RS Budi Rahayu Kota Blitar, sebelum dirujuk ke RSUD Syaiful Anwar Kota Malang.

Komentar

Postingan Populer